|
Brigjen Pol Drs Djoko Mulyono, M, si saat membawa sambutan |
Humas Polres Bitung - Kamis, 27 April 2017 pukul
15.30 wita Polres Bitung kedatangan Tim Supervisi Badan Intelijen dan Keamanan
Kepolsian Negara Republik Indonesia Quik Wins Polri Program IV diruangan Ops Room, kedatangan Tim Supervisi
Baintelkam Polri bermaksud untuk melaksanakan supervisi dan monitoring evaluasi
program quik wins Polri Program 4 Sat intelkam Polres Bitung meliputi bidang
operasional dan administrasi tahun 2017, kunjungan tersebut di sambut oleh
Kapolres Bitung AKBP Philemon Ginting, SIK, MH.
Kedatangan Tim Supervisi yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. Djoko
Mulyono, M,si Dirkamneg Baintelkam Polri, AKBP Yosef Sriyono Joko, SIK, MM
Kasubdit III Ditkamneg Baintelkam Polri, Iwan Irawan, SE Paur Progar Bagren
Rorenmin Baintelkam Polri, AKBP Amelia Ponto Kasubdit IV Dit Intelkam Polda
Sulut , Tim supervisi yang dipimpin oleh Ketua Tim Brigjen Pol Drs. Djoko Mulyono, M,si
mengatakan kami
dari Baintelkam Mabes Polri melaksanakan supervisi dalam rangka quik wins
program 4, memang program ini berjalan atau dilokasikan selama 5 tahun mulai dari
tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dari tahun ke tahun kita harus mempunyai
progres atau kemajuan perencanaan apa yang kita laksanakan terkait adanya paham
radikalisme dan terorisme di negara kita, sehingga proges itu kita harus
rencanakan dan dilaksanakan, nanti didalam pelaksanaan itu sendiri tentunya
akan dilakukan penilaian termasuk melakukan supervisi dalam rangka untuk
memperbaiki atau memperbaharui sehingga pelaksanaan tugas kita lebih fokus dan
optimal.
Dalam
menghadapi paham radikalisme dan
terorisme ini memang tidak secara mendadak kita harus mengantisipasi terorisme
atau radikalisme yang seperti apa dan bagaimana asal usulnya kalu kita cermati
perkembangan situasi disini seolah olah adanya isis dan radikalisme yang perlu
di antispasi, sebenarnya jauh dari paham radikalisme itu sudah ada di negara
kita sebelum indonesia merdeka, bagi generasi muda yang berkelahiran tahun
80-an keatas mungkin pemahaman tentang
radikalisme atau terosrieme ini secara rinci mungkin belum bisa dipastikan
menguasai atau mengetahui secara pasti, fenomena fenomena yang terkait dengan
radikalisme atau kegiatan terorisme ini memang ada awalnya ada tujuannnya,
mengapa di indonesia ini ada radikalisme dan terosrisme, dulu zaman penjajahan
zaman indonesia di jajah belanda tiga stengah abad atau 350 tahun saat penjajah
itulah situasi dan kondisi bangsa indonesia itu sangat terpuruk bahkan bangsa kita
dijuluki yang dikatakan oleh kolonial belanda bangsa yang bodoh bangsa yang
tidak mempunyai bermartabat betapa sedihnya bangsa kita pada saat zaman penjajahan
sudah kekayaannya diambil kita di adu domba bahkan dikatakan bangsa yang tidak
mempunya harga diri maka disitu muncul suatu keinginan untuk memberontak kenapa
bangsa saya dikatakan seperti ini, maka waktu itu dizaman soetomo yang masih duduk
dibangku kuliah munculnya ide ide berasal dari diskusi atau dari kelompok pada
waktu itu kenapa bangsa kita seperti ini dan mereka ingin memperbaiki dan
membantu bangsanya untuk bangkit dan mencerdaskan supaya tidak dikatakan bangsa
yang bodoh maka sepakat mereka mendirikan suatu organisasi dan organisasi
pertama kali di indonesia organisasi modern yang petama kali pada waktu itu
yang dinamakan Budi utomo, pada tahun
1908 itu bediri organisasi modern pertama kali di indonsia dengan nama budi
utomo mereka mempunyai tujuan untuk mencerdaskan bangsanya untuk memberikan
pengetahuan dan pendididkan sehingga
bangsa kita bermartabat.
|
Sambutan Kapolres Bitung AKBP Philemon Ginting, SIK, MH |
|
Tim Supervisi |
|
Anggota Sat Intelkam Polres Bitung |
No comments:
Post a Comment