Jenazah korban saat di evakuasi |
Humas Polres Bitung - Gusti Linggama (53), warga Lingkungan I RT 002 Girian Permai, Girian, Bitung, ditemukan tewas di atas perahu pajeko KM. Hasil Laut Sejati 01 yang sedang sandar di Pelabuhan Perikani, Bitung, Sabtu (28/12/2019), sekitar pukul 20.30 Wita.
Korban merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Jaga di kapal tersebut, yang telah bekerja selama 21 hari, sejak 7 Desember lalu.
Pemilik kapal, Hengki Rusdy Lumentut (56), warga Lingkungan I Tanjung Merah menerangkan, sekitar pukul 20.15 WITA mendapat informasi dari saudara Bud, bahwa korban dalam keadaan sakit.
Hengki lalu meneruskan informasi tersebut kepada Kapten KM. Hasil Laut Sejati 01, William Mangadil.
Setelah itu Hengki menuju Pelabuhan Perikani, dan mendapati korban telah terbujur kaku di ruangan break KM. Hasil Laut Sejati 01. Saat itu pihak kepolisian serta warga telah berada di lokasi kejadian.
Hengki mengatakan, selama bekerja di kapal miliknya, korban tidak pernah mengeluh sakit. Namun pada Sabtu siang Hengki mendatangi kapal untuk memberikan uang makan dan satu strip obat Supertetra, sesuai pesanan korban. “Saat itu kondisinya terlihat sehat-sehat,” ujar Hengki.
Sementara itu Kapten KM. Hasil Laut Sejati 01, William Mangadil, warga Lingkungan II Girian Permai menambahkan, korban sering mengeluh sakit kepala. Siang sebelumnya korban meminta agar dibelikan Sprite dan roti.
William lalu membelikannya, dan sekitar pukul 14.30 Wita William meninggalkan kapal. Saat itu kondisi korban kelihatan baik dan sehat. “Korban sering mengkonsumsi obat asam urat,” kata William.
Tim Medis RSUD Manembo-nembo yang melakukan pemeriksaan luar terhadap korban, tidak mendapati tanda-tanda kekerasan. Korban lalu dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Sedangkan personel Polsek Aertembaga yang melakukan olah TKP, menemukan berbagai macam obat, yakni Neo Napacin, Asam Avenamate, Paracetamol, Antalgin dan Dexametazone.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asam urat dan sering kambuh. Hal ini dibenarkan oleh istri korban, Ruth Manumpil (60).
Sejak menikah pada 2003, kata Ruth, korban telah menderita asam urat. “Dan kalau kambuh, terlihat seperti orang lumpuh,” tuturnya sedih.
Kasubbag Humas Polres Bitung, Iptu Jeldy Pasulatan membenarkan adanya kejadian tersebut. “Keluarga korban menolak otopsi, dan kasus ini dalam penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya. (Chresto)
Pemilik kapal, Hengki Rusdy Lumentut (56), warga Lingkungan I Tanjung Merah menerangkan, sekitar pukul 20.15 WITA mendapat informasi dari saudara Bud, bahwa korban dalam keadaan sakit.
Hengki lalu meneruskan informasi tersebut kepada Kapten KM. Hasil Laut Sejati 01, William Mangadil.
Setelah itu Hengki menuju Pelabuhan Perikani, dan mendapati korban telah terbujur kaku di ruangan break KM. Hasil Laut Sejati 01. Saat itu pihak kepolisian serta warga telah berada di lokasi kejadian.
Hengki mengatakan, selama bekerja di kapal miliknya, korban tidak pernah mengeluh sakit. Namun pada Sabtu siang Hengki mendatangi kapal untuk memberikan uang makan dan satu strip obat Supertetra, sesuai pesanan korban. “Saat itu kondisinya terlihat sehat-sehat,” ujar Hengki.
Sementara itu Kapten KM. Hasil Laut Sejati 01, William Mangadil, warga Lingkungan II Girian Permai menambahkan, korban sering mengeluh sakit kepala. Siang sebelumnya korban meminta agar dibelikan Sprite dan roti.
William lalu membelikannya, dan sekitar pukul 14.30 Wita William meninggalkan kapal. Saat itu kondisi korban kelihatan baik dan sehat. “Korban sering mengkonsumsi obat asam urat,” kata William.
Tim Medis RSUD Manembo-nembo yang melakukan pemeriksaan luar terhadap korban, tidak mendapati tanda-tanda kekerasan. Korban lalu dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Sedangkan personel Polsek Aertembaga yang melakukan olah TKP, menemukan berbagai macam obat, yakni Neo Napacin, Asam Avenamate, Paracetamol, Antalgin dan Dexametazone.
Dari keterangan sejumlah saksi, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asam urat dan sering kambuh. Hal ini dibenarkan oleh istri korban, Ruth Manumpil (60).
Sejak menikah pada 2003, kata Ruth, korban telah menderita asam urat. “Dan kalau kambuh, terlihat seperti orang lumpuh,” tuturnya sedih.
Kasubbag Humas Polres Bitung, Iptu Jeldy Pasulatan membenarkan adanya kejadian tersebut. “Keluarga korban menolak otopsi, dan kasus ini dalam penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya. (Chresto)
No comments:
Post a Comment