Friday, 7 June 2024

BNPT: Masyarakat Harus Antisipasi Penyebaran Paham Terorisme lewat Media Sosial


Jakarta. Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Roedy Widodo menilai masyarakat hingga para aparat hukum harus mengantisipasi penyebaran paham dan perekrutan anggota teroris lewat media sosial (medsos).

"Kelompok-kelompok tersebut cara merekrut-nya tidak lagi bertemu langsung seperti dulu, tetapi sudah memanfaatkan teknologi digital atau internet dengan menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Telegram dan sebagainya," jelas Deputi Roedy, Kamis (6/6/24).

Thursday, 6 June 2024

Bersama Cegah Radikalisme

Radikalisme (dari bahasa Latin radix yang berarti akar) adalah istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung Gerakan Radikal. Dalam Wikipedia disebutkan: “Menurut Encyclopedia Britannica, kata “radikal” dalam konteks politik pertama kali digunakan oleh Charles James Fox. Pada tahun 1797, ia mendeklarasikan “reformasi radikal” system pemilihan, sehingga istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi pergerakan yang mendukung reformasi parlemen. Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di Britania Raya ini meminta reformasi system pemilihan secara radikal. Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai kanan jauh. Begitu “radikalisme” historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke-19 makna istilah radikal di Britania Raya dan Eropa daratan berubah menjadi ideologi liberal yang progresif” (http://id.wikipedia.org/wiki/Radikalisme).